PENAMPUNGAN SEMENTARA
Pengantar
Penampungan pengungsi (Idps) muncul dalam kondisi
yang spesifik dan bertempat tinggal dalam beragam cara, seringnya berada dalam
area yang ‘tidak berpenghuni/ fasilitas umum’ dan bahkan membuat sebuah
penampungan sendiri. Terkadang pula, Idps membuat sebuah perkampungan baru yang
tersebar dibeberapa tempat dan kadang tinggal pada rumah-rumah penduduk.
Organisasi kemanusiaan terbiasa dihadapkan dengan
dua kemungkinan situasi; entah itu penampungan yang sudah ada atas inisiatif
Idps sendiri atau bahkan yang baru akan dibuatkan oleh pemerintah/lembaga
kemanusiaan sebelum mereka dipindahkan
Definisi
Penampungan darurat adalah kegiatan suatu kelompok manusia yang memiliki kemampuan untuk
menampung korban bencana dalam jangka waktu tertentu, dengan menggunakan
bangunan yang telah ada atau tempat berlindung yang dapat dibuat dengan cepat
seperti tenda, gubuk darurat, dan sebagainya.
Tujuan
Menyelamatkan
atau mengamankan penderita dengan
menjauhkannya dari tempat bencana yang dianggap berbahaya, ketempat yang
aman agar dapat memudahkan pemberian bantuan dan pertolongan secara menyeluruh
dan terpadu tanpa menimbulkan kesulitan baru yang sukar diatasi.
Pengorganisasian
A. Sasaran
1.
Sasaran utama operasi
pengungsian ialah memindahkan penduduk (termasuk yang luka/sakit) dari daerah
bencana ketempat lain yang sudah disiapkan.
2.
Berusaha memperkecil
kemungkinan terjadinya korban atau resiko baik fisik, material maupun spiritual
ditempat terjadinya bencana dan pada saat pelaksanaan pengungsian menuju ke
penampungan sementara
B. Prioritas
Yang
pertama-tama harus dilakukan ialah memindahkan orang – orang yang luka berat
atau pasien – pasien yang memerlukan perawatan lebih lanjut ke Rumah Sakit
terdekat atau Rumah Sakit Rujukan.
C. Langkah-langkah yang
perlu diambil
1.
Membantu meyakinkan
penduduk bahwa demi keselamatan mereka harus diungsikan ketempat yang lebih
aman ;
2.
Menyiapkan suatu bentuk
atau sistem transportasi yang tepat bagi penduduk yang diungsikan ;
3.
Menyiapkan persediaan
dan memberikan makanan, minuman dan keperluan lain yang cukup untuk penduduk
yang akan diungsikan selamam dalam perjalanan samapai ketempat penampungan
sementara ;
4.
Menyiapkan obat –
obatan dan memberikan perawatan medis selama dalam perjalanan
5.
Menyelenggarakan
pencatatan nama – nama penduduk yang diungsikan termasuk yang luka, sakit dan
meninggal dunia ;
6.
Membantu petugas
keamanan setempat dalam melindungi harta milik dan barang-barang kebutuhan
hidup penduduk yang diungsikan ;
7.
Sesampai di tempat
tujuan para pengungsi hendaklah diserah terimakan secara baik kepada pengurus
penampungan sementara atau darurat untuk penanganan lebih lanjut
Persyaratan dan
jenis penampungan sementara
Persyaratan penampungan sementara
1.
Pemilihan tempat
meliputi
Ø Lokasi penampungan seharusnya berada didaerah
yang bebas dari seluruh ancaman yang berpotensi terhadap gangguan keamanan baik
internal maupun external;
Ø Jauh dari lokasi daerah rawan bencana;
Ø Hak penggunaan lahan seharusnya memiliki keabsahan yang jelas; diutamakan
hasil dari koordinasi dengan pemerintah setempat;
Ø Memiliki akses jalan yang mudah;
Ø Dekat dengan sumber mata air,
sehubungan dengan kegiatan memasak dan MCK;
Ø
Dekat dengan sarana-sarana pelayanan sosial termasuk
pelayanan kesehatan, olahraga, sekolah dan tempat beribadah atau dapat
disediakan secara memadai.
2.
Penampungan
harus dapat meliputi kebutuhan ruangan
Ø Lokasi penampungan seharusnya berada didaerah yang bebas dari seluruh
ancaman yang berpotensi terhadap gangguan keamanan baik internal maupun
external;
Ø Jauh dari lokasi daerah rawan bencana;
Ø Hak penggunaan lahan seharusnya memiliki keabsahan yang jelas; diutamakan
hasil dari koordinasi dengan pemerintah setempat;
Ø Memiliki akses jalan yang mudah;
Ø Dekat dengan sumber mata air,
sehubungan dengan kegiatan memasak dan MCK;
Ø
Dekat dengan sarana-sarana pelayanan sosial termasuk
pelayanan kesehatan, olahraga, sekolah dan tempat beribadah atau dapat
disediakan secara memadai.
3. Bahan pertimbangan untuk penampungan
Ø Idealnya, ada beberapa akses untuk memasuki areal
penampungan dan bukan merupakan akses langsung dari komunitas terdekat;
Ø Tanah diareal penampungan seharusnya memiliki
tingkat kemiringan yang landai untuk melancarkan saluran pembuangan air;
Ø Tanah diareal penampungan seharusnya bukan
merupakan areal endemik penyakit;
Ø Lokasi penampungan seharusnya tidak dekat dengan
habitat yang dilindungi atau dilarang seperti kawasan konservasi hutan,
perkebunan, lahan tanaman;
Ø Pengalokasian tempat penampungan seharusnya
menggunakan cara yang bijak mengikuti dengan adat budaya setempat;
Ø
Libatkan masyarakat dalam pemilihan lokasi dan
perencanaan
4.
Penampungan
harus dapat meliputi kebutuhan ruangan :
Ø Posko
Ø Pos Pelayanan Komunikasi
Ø Pos Dapur Umum
Ø Pos Watsan
Ø Pos TMS
Ø Pos PSP
Ø Pos Humas dan Komunikasi
Ø Pos Relief dan Distribusi
Ø Pos Assessment
Ø Pos Pencarian dan Evakuasi
Jenis penampungan Sementara
Untuk menampung korban bencana diperlukan tempat
penampungan sementara berupa :
1.
Bangunan yang sudah
tersedia yang bisa dimanfaatkan
Contoh : gereja, masjid, sekolahan, balai desa, gudang
2.
Tenda ( penampungan
darurat yang paling praktis )
Contoh : tenda
pleton, tenda regu, tenda keluarga, tenda pesta
3.
Bahan seadanya
Contoh : kayu,
dahan , ranting, pelepah kelapa dll
Perencanaan dan
Pelaksanaan
Perencanaan
Setelah data assesment diperoleh, maka rencana umum harus
diketahui oleh semu petugas pada saat aman (kesiapsiagaan) , meliputi :
1.
Waktu yang diperlukan
untuk menuju ke daerah rawan bencana dan lokasi penampungan
2.
Tempat Penampungan
Sementara dapat menampung beberapa pengungsi
3.
Beberapa bangunan yang
dapat dipakai dan di mana bengunan itu dapat dipakai untuk menampung pengungsi
4.
Personil yang
dibutuhkan
5.
Peralatan yang
diperlukan
Pelaksanaan
•
Lahan yang dibutuhkan untuk satu jiwa 45 m2;
•
Ruang tenda/shelter per jiwa 3.5 m2;
•
Jumlah jiwa untuk satu tempat pengambilan air = 250
jiwa;
•
Jumlah jiwa untuk satu MCK = 20 jiwa;
•
Jarak ke sumber air tidak melampui jarak 15 m;
•
Jarak ke MCK 30 m;
•
Jarak sumber air dengan MCK 100 m
•
Jarak antara dua tenda/shelter minimal 2 m
Contoh Camp
Shelter
0 komentar :
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !