Konsep Dasar Pendekatan
PRS
Apakah
HIV/ AIDS itu ?
Kita
akan membicarakan tentang HIV/ AIDS, penyakit yang sedang mengancam peradaban
manusia.
AIDS
(Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah
kumpulan gejala penurunan kekebalan tubuh, sehingga tubuh rentan terhadap
penyakit lain yang mematikan.
AIDS disebabkan oleh Virus (Jasad
Sub Renik) yang disebut dengan HIV. sedangkan HIV (Human Immunodeficiency Virus) itu sendiri
adalah Virus yang menyerang sistim
kekebalan tubuh manusia yang menyebabkan timbulnya AIDS.
Orang
yang terinfeksi oleh Virus ini tidak dapat mengatasi serbuan infeksi penyakit
lain karena system kekebalan tubuhnya menurun atau hilangnya daya tahan tubuh
sehingga mudah terjangkit penyakit infeksi terus secara drastis
Siapa sajakah yang
dapat mengidap HIV/AIDS ?
Setiap
orang, laki-laki atau perempuan, tua maupun muda dari negara manapun juga,
agama manapun juga, dapat mengidap HIV. Jadi HIV dan
AIDS tidak terbatas pada sekelompok orang, kelamin atau jabatan tertentu
Bagaimana HIV, melemahkan system kekebalan tubuh manusia?
Sasaran penyerangan HIV adalah Sistem Kekebalan Tubuh, terutama adalah
sel-sel Limfosit T4. Selama terinfeksi, limfosit menjadi wahana
pengembangbiakan virus. Bila sel-sel Limfosit T4 -nya mati, Virus akan dengan
bebas menyerang sel-sel Limfosit T4 lainnya yang masih sehat. Akibatnya, daya
tahan tubuh menurun.
Akhirnya sistem kekebalan tak mampu melindungi tubuh, sehingga kuman
penyakit infeksi lain (kadang disebut Infeksi Oportunistik / Infeksi Mumpung)
akan masuk dan menyerang tubuh orang tersebut. Bahkan kuman-kuman lain yang
jinak tiba-tiba menjadi ganas. Kumannya bisa Virus lain, Bakteri, Mikroba,
Jamur, maupun Mikroorganisme patogen lainnya. Penderita bisa meninggal karena
TBC, Diare, Kanker kulit, Infeksi Jamur, dll.
Bila seseorang telah seropositif terhadap HIV, maka dalam tubuhnya telah
mengandung HIV. Dalam jumlah besar HIV terdapat dalam darah, cairan vagina, air
mani serta produk darah lainnya. Apabila
sedikit darah atau cairan tubuh lain dari pengidap HIV berpindah secara langsung ke tubuh orang lain yang sehat,
maka ada kemungkinan orang lain tersebut tertular AIDS. Cara penularan yang
paling umum ialah: senggama, transfusi darah, jarum suntik dan kehamilan.
Penularan lewat produk darah lain, seperti ludah, kotoran, keringat, dll.
secara teoritis mungkin bisa terjadi, namun resikonya sangat kecil.
Dengan demikian cara-cara penularannya
adalah sebagai berikut :
·
Penularan lewat senggama :
Pemindahan yang
paling umum dan
paling sering terjadi
ialah melalui senggama,
dimana HIV dipindahkan
melalui cairan sperma
atau cairan vagina. Adanya luka pada pihak penerima akan
memperbesar kemungkinan penularan. Itulah
sebabnya pelaku senggama yang tidak wajar (lewat dubur terutama), yang
cenderung lebih mudah menimbulkan luka, memiliki
kemungkinan lebih besar untuk
tertular HIV.
·
Penularan lewat transfusi darah :
Jika darah
yang ditranfusikan telah
terinfeksi oleh HIV , maka virus HIV akan ditularkan kepada
orang yang menerima darah, sehingga orang
itupun akan terinfeksi virus HIV.
Risiko penularan melalui transfusi darah ini hampir 100 %.
*
Penularan
lewat jarum suntik :
Model
penularan lain secara teoritis dapat terjadi antara lain melalui :
v Penggunaan akupunktur (tusuk jarum), tatoo, tindikan.
v Penggunaan alat suntik atau injeksi yang tidak steril, sering dipakai oleh
para pengguna narkoba suntikan, juga
suntikan oleh petugas kesehatan liar.
·
Penularan lewat kehamilan :
Jika ibu hamil yang dalam
tubuhnya terinfeksi HIV , maka
HIV dapat menular ke janin yang dikandungnya melalui darah dengan melewati plasenta. Risiko penularan Ibu hamil ke janin yang dikandungnya berkisar
20% - 40%. Risiko ini mungkin lebih besar kalau ibu telah menderita kesakitan AIDS (full blown).
Bagaimana
melindungi diri dari penularan AIDS ?
Kita semua, khususnya remaja harus “melindungi diri “ dari
AIDS. Karena kalau seorang remaja tertular HIV, maka
keseluruhan cita-cita dan masa depan remaja tersebut hancur lebur. Secara
mudah, perlindungan dari AIDS dilakukan dengan cara ‘ABC’, ialah:
·
[A] : Abstinence) alias
PUASA bagi remaja yang belum menikah. Jangan dekat-dekat senggama. Jauhkan diri dari zina. Onani atau
masturbasi, merangsang diri sendiri sehingga puas (orgasmus) sebenarnya
kurang baik. Namun resikonya paling kecil. Jadi dalam keadaan yang benar-benar
tidak kuasa menahan diri dan tidak mampu berpuasa, onani dapat dijadikan jalan
keluar. Asal
jangan menjadi kebiasaan. Jangan terlalu sering.
·
[B] : Be Faithful alias Setia Pasangan Hidup bagi
mereka yang sudah menikah. Hanya bersenggama dengan pasangan setianya. Sebagian
besar satu suami dengan satu istri. Dalam keadaan khusus satu suami dengan 2-4
istri, namun yang penting kesetiaan dari semua fihak, baik istri maupun suami.
Di sinipun, bila suami istri berpisah dalam waktu lama, onani merupakan jalan
keluar sementara yang paling tidak beresiko.
·
[C] Condom alias Kondom bagi
mereka yang berada dalam keadaan-keadaan khusus, antara lain ialah para suami
atau remaja yang tidak kuat puasa atau setia (atau onani), dan masih terdorong
melakukan zina. Pemakaian kondom akan melindungi mereka dari penularan
PHS dan AIDS, dan melindungi istri atau pacar mereka dari penularan penyakit.
Bagi para pelacur, patut ditumbuhkan motivasi memakaikan kondom pada pasangan
kencan mereka.
Dalam keadaan darurat, misalnya pasangan suami-istri di mana salah satu
menderita PHS, juga AIDS, pemakaian kondom amat dianjurkan untuk mencegah
penularan AIDS lebih lanjut kepada pasangannya. Yang penting dalam pemakaian
kondom ialah (sambil dipraktekkan) melindungi keseluruhan penis dan dipakai
sepanjang proses senggama untuk menghindari sentuhan antara penis dan vagina.
Tambahan perlindungan yang sangat penting ialah:
·
Hindari transfusi,
dengan selalu berhati-hati.
Bila terpaksa ditransfusi,
yakinkan bahwa darah yang
ditransfusi adalah darah
yang telah diperiksa
oleh Unit Kesehatan
Transfusi Darah (UKTD) PMI
sebagai darah bebas HIV (juga
bebas hepatitis, malaria dan sifilis).
·
Hindari suntik-menyuntik. Sebagian
besar obat sama atau lebih efektif diminum daripada
disuntikkan. Bila terpaksa disuntik, yakinkah jarum dan tabung
suntiknya baru dan belum dipakai untuk orang lain.
·
Berhati-hatilah dalam menolong orang luka dan berdarah. Gunakan
prosedur P3K yang baku
dan aman.
·
Bila ada sesuatu tanda
atau gejala yang meragukan, secepatnya periksa ke dokter.
Mengetahui Kesehatan
Reproduksi
Tuhan
menciptakan Pria dan wanita dengan kelamin yang berbeda, tidak lain adalah
untuk melaksanakan tugas reproduksi. Dalam tugas reproduksi ini dalam rangka
memelihara kelangsungan hidup manusia di bumi untuk membawa rahmat dan
kesejahteraan. Oleh karena itu, menjadi kewajiban kita untuk memelihara dan
menjaga kesehatan alat reproduksi kita masing-masing.
Fungsi Reproduksi :
Reproduksi merupakan kemampuan seseorang yang berfungsi untuk berketurunan
sebagai bagian dari upaya pelestarian kehidupan manusia sesuai dengan kehendak
Tuhan Yang Maha Kuasa. Untuk tujuan mulia itu manusia diberi alat-alat
reproduksi.
Bagaimanakah alat dan fungsi Reproduksi pada Pria ?
Alat reproduksi pria terdiri atas bagian dalam maupun bagian luar. Alat
reproduksi bagian luar terdiri atas : (1). Buah zakar (Penis) dan (2). Skrotum (Kantung buah pelir). Sedangkan alat reproduksi bagian dalam terdiri atas : (3).
Sepasang Buah Pelir (Testis), (4). Saluran
reproduksi (Vas Deferens), (5).
Kelenjar kelamin, (6). Saluran kemih penis (Uretra Penis). Uretra Penis
merupakan saluran kemih sekaligus saluran ejakulasi berupa muara terusan dari
Saluran Reproduksi (Vas Deferens), (7). Kandung Kemih (Vesika Urinaria),
Kandung Mani (Vesika Seminalis). Pertemuan muara saluran tersebut tepat pada
sekitar daerah Kelenjar Postrat. Buah pelir (Biji kemaluan) ini berfungsi untuk
menghasilkan sel kelamin pria (sperma) dan hormon testosteron. Kelenjar
kelamin menghasilkan getah kelamin. Sperma dan getah kelamin tersebut dinamakan
Air Mani yang disimpan dalam kantung mani dan dipancarkan keluar melalui
uretra penis (saluran kemih di penis).
Bagaimanakah alat dan fungsi Reproduksi pada Wanita?
Alat dan fungsi reproduksi wanita terdiri atas bagian dalam dan bagian
luar. Alat
reproduksi bagian luar terdiri atas : (1). Celah Luar (Vulva), (2). Sepasang
Bibir Besar (Labium Mayora) dan (3). Bibir Kecil (Labium Minora) yang terdapat
disebelah kanan kiri Vulva. Di sebelah dalam dari Vulva terdapat (4). Kelentit
(Clitoris), semacam Penis pada pria yang tumbuh mengecil, namun sangat peka
karena penuh urat syaraf. Ke Vulva
ini bermuara dua saluran, yaitu
(5). Saluran Kemih dan (6). Liang Senggama (Vagina). Didalam
vagina (tepatnya dimulut vagina) terdapat adanya (7). Selaput dara (Hymen). Alat reproduksi bagian dalam terdiri
atas: (8). Sepasang Indung Telur (Ovarium), (9). Sepasang
Saluran Reproduksi (Tuba Fallopi), serta (10). Rahim (Uterus). Di dalam Ovarium
terdapat gelembung folikel penghasil sel
telur (ovum). Setiap bulan, salah satu (kadang lebih) ovum akan masak dan
diovulasikan keluar menuju ke Tuba Fallopi. Buah dada juga disebut alat
reproduksi, karena disiapkan untuk menyusui bayi hasil kelahiran. Keseluruhan
alat reproduksi, termasuk buah dada, dan daerah-raerah sekitarnya sangat
sensitif dan mudah dirangsang. Kadang disebut daerah erotik.
Apakah
Infeksi Menular Seksual (IMS)
Berbagai
jenis Infeksi menular seksual (IMS) serta HIV/ AIDS sangat berpengaruh pada
tingkat kesehtan seseorang pada umumnya dan kondisi kesehatan reproduksi pada
khususnya karena pada umunya berbagai penyakit IMS dan HIV/AIDS berkaitan
langsung dengan system reproduksi manusia.
Infeksi
Menular Seksual adalah penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual. IMS akan lebih beresiko bila melakukan hubungan seksual dengan
berganti-ganti pasangan baik melalui vagina, oral maupun anal.
IMS perlu mendapat perhatian, karena IMS dapat menyebabkan infeksi alat
reproduksi yang harus dianggap serius. Bila tidak diobati secara tepat, infeksi
dapat menjalar dan menyebabkan penderitaan, sakit berkepanjangan, kemandulan
dan kematian. Untuk remaja perempuan, perlu disadari bahwa resiko untuk terkena
IMS lebih besar daripada laki-laki sebab alat reproduksinya lebih rentan. Dan
seringkali berakibat lebih para karena gejala awal tidak segera dikenali,
sedangkan penyakit melanjut ke tahap lebih parah.
Apakah Jenis-jenis
Infeksi Menular Seksual (IMS) yang umum terjadi di Indonesia?
1. GO
(GONOROE) ATAU KENCING NANAH
Penyebab: kuman gonokokus.
Masa tunas: 1-5 hari.
Tanda/gejala: -
Mulai rasa gatal pada penis,
- keluar nanah, akhirnya penis bisa hancur.
Pada wanita sering tanpa gejala. Bila gawat, radang
kelenjar di Labia Mayor.
Bayi lahir bisa buta bila ketularan.
Pengobatan: penisilin
dan antibiotika lain, bisa sembuh dengan sempurna.
2.
SIFILIS (RAJA SINGA)
Penyebab: Treponema
pallidum
Masa tunas: 2-4 minggu
Tanda/gejala: tahap-1 : luka di kemaluan, hilang dalam
beberapa hari
tahap-2 : demam,
sakit kelenjar
tahap-3 : (beberapa
tahun) benjolan di kulit, pelunakan tulang, kerusakan syaraf dan otot (jalan
seperti ayam jantan).
Pengobatan: penisilin dan antibiotika lain; pengobatan
dini berhasil baik, bila
terlambat, tak bisa sembuh.
3. AIDS : dibahas dalam Modul yg
terpisah.
4. Infeksi Menular Seksual (IMS)
Lain (umumnya tidak terlalu berbahaya).
* Ulkus Molle: disebabkan kuman hemofilus, banyak
benjolan merah dan sakit di sekitar kemaluan.
* Limfogranuloma
Venereum: disebabkan virus,
berupa benjolan kecil di sekitar kemaluan, mudah pecah, mudah menyebar ke
mana-mana.
* Herpes Genitalis: disebabkan Virus
Herpes, berupa gelembung berair di sekitar kemaluan, mudah ditulari
penyakit lain yang bisa menjadi berbahaya.
* Kondiloma Akuminata : disebabkan virus, menimbulkan banyak kutil di sekitar kemaluan.
* Kandidiasis
genetalis : disebabkan oleh jamur Candida
albicans pada alat
kelamin
* Trikomoniasis : disebabkan oleh parasit Trichomonas
vaginalis dan menyerang saluran kemih
Kebijakan PMI bidang HIV/AIDS
Pada saat Musyawarah Nasional
XVIII PMI yang dilaksanakan Akhir tahun 2004 telah menyusun Pokok-pokok
Kebijakan dan Rencana Strategis PMI 2004 – 2009, yang merupakan pengejawantahan
kebijakan konseptual atas kesamaan persepsi, gerak dan langkah PMI untuk
perubahan dan kemajuan positif dimasa mendatang. Dengan hasil antara lain, Bidang Pelayanan Kesehatan dan Sosial dengan ruang lingkup kebijakan Bidang
Penanganan HIV/ AIDS.
a.
Melakukan advokasi program PMI di bidang HIV/AIDS dan
Napza untuk internal PMI dan juga untuk eksternal PMI
b.
Mendukung kampanye nasional dan internasional terhadap
anti stigma dan diskriminasi
c.
Mempromosikan tiga (3) pilar pendekatan (pencegahan, anti
stigma dan diskriminasi, perawatan dan dukungan) dalam program HIV/ AIDS PMI
Tiga Pilar dan GIPA principle
penanggulangan bidang HIV/ AIDS
Sesuai dengan kebijakan di
lingkungan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah, maka kegiatan-kegiatan di
seputar penanggulangan HIV/AIDS mengacu pada tiga pilar, meliputi :
1. Pencegahan (Prevention)
2. Perawatan dan Dukunga (Care and Support)
3. Anti stigma dan diskriminasi (Non stigma and
discrimination)
Dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan ketiga pilar
tersebut kita mengenal istilah GIPA Principle (Greter Involvement of People
with AIDS), adalah suatu prinsip/ asas yang menganjurkan keterlibatan ODHA
secara lebih besar. GIPA di
deklarasikan dalam KTT tentang AIDS di Paris 1994 dimana Indonesia termasuk
Negara yang menanda tangani deklarasi tersebut.
Kegiatan di bidang
HIV/AIDS
1.
Preventif (Pencegahan)
Meliputi kegiatan:
a.
Advokasi
terhadap Penguru dan staf PMI, Pemda, Sekolah dan Tokoh masyarakat
b.
Sosialisasi/ promosi (KIE),
dilingkungan sekolah/ kampus, pusat keramaian, High
risk Group, Radio dan media cetak
c.
Jejaring,
Koordinasi (stakeholder, NGO’s),
Kerjasama (Pemko, NGO’s, Lembaga Donor)
d.
Community Intervention
e.
Behavioral Change Comunication
f.
Pendidikan Sebaya
2.
Perawatan dan dukungan (Care and Support)
Meliputi kegiatan:
g.
Information Center
h.
Hotline HIV/AIDS
i.
Home Base Care
j.
Counseling Pre dan
Post Donor
k.
Rujukan Odha ke
rumah sakit
l.
Support Odha di RS
m.
Penyediaan Darah
dan produk darah Aman HIV (Screening)
3.
Anti Stigma dan diskriminasi terhadap Odha
Meliputi kegiatan:
a.
Menyelenggarakan
lomba-lomba yang melibatkan Odha sebagai OC dan masyarakat umum sebagai sasaran
b.
Memberdayakan Odha
sebagai relawan PMI
c.
Menghadirkan Odha
dan Ohida pada acara dukungan terhadap Odha dan Penyuluhan-penyuluhan HIV/AIDS
d.
Pemasangan Banner
seruan-seruan PMI Peduli HIV dan anti stigma & diskriminasi terhadap Odha
(Banner, kartu pos, kartu ucapan)
e.
Malam renungan
Aids
f.
Aids Walk PMI
Peduli Aids
g.
Conser music
Peduli Odha
0 komentar :
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !